Rabu, 27 November 2019

Rangkuman Bab 2 : Mempelajari Teks Eksplanasi

A. Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Eksplanasi 

>Memahami Informasi dalam Teks Eksplanasi

    Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks yang menceritakan
prosedur atau proses terjadinya fenomena. Dengan teks tersebut, pembaca dapat memperoleh pemahaman mengenai latar belakang terjadinya  fenomena secara jelas dan logis. Teks eksplanasi menggunakan banyak  fakta dan pernyataan-pernyataan yang memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas). Namun, sebab-sebab ataupun akibat-akibat itu berupa sekumpulan fakta menurut penulisnya. 
   Dalam teks eksplanasi, penulis menggunakan banyak fakta yang
fungsinya sebagai penyebab atau akibat terjadinya suatu peristiwa. Bahkan, dapat dikatakan bahwa teks eksplanasi hampir semuanya berupa fakta. Sebuah paragraf dalam teks eksplanasi bersifat induktif ataupun campuran. Akan tetapi, yang dapat ditemukan, paragraf-paragraf di dalam teks eksplanasi pada umumnya bersifat deduktif, yakni gagasan umumnya terletak pada bagian awal paragraf.

B. Mengonstruksi Informasi dalam Teks Eksplanasi

> Ciri-ciri Teks Eksplanasi

1. Strukturnya terdiri atas pernyataan umum (gambaran awal tentang
apa yang disampaikan), deretan penjelas (inti penjelasan apa yang
disampaikan), dan interpretasi (pandangan atau simpulan).
2. Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).
3. Faktualnya memuat informasi yang bersifat keilmuan, misalnya tentang
sains.

C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Eksplanasi

> Mengidentifkasi Struktur Teks Eksplanasi
   Teks eksplanasi memiliki struktur baku sebagaimana halnya jenis teks
lainnya. Sesuai dengan karakteristik umum dari isinya, teks eksplanasi
dibentuk oleh bagian-bagian berikut.

1. Identifkasi fenomena (phenomenon identifcation), mengidentifkasi
sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena
alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya.
2. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), memerinci
proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan
sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa.
a. Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.
b. Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkanuraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.
3. Ulasan (review), berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi
atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.

> Menelaah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Berdasarkan kaidah kebahasaan secara umum, teks eksplanasi sama
dengan kaidah pada teks prosedur. Sebagai teks yang berkategori faktual
(nonsastra), teks eksplanasi menggunakan banyak kata yang bermakna denotatif. Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas maupun kronologis, teks tersebut menggunakan banyak konjungsi kausalitas ataupun kronologis.
a. Konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh
karena itu, sehingga.
b. Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya. 
Teks eksplanasi yang berpola kronologis juga menggunakan banyak keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya.

> Menentukan Pola Pengembangan dalam Menulis Teks Eksplanasi

1. Pola Pengembangan Sebab Akibat
Pengembangan teks eksplanasi dapat menggunakan pola sebab akibat. Dalam hal ini sebab dapat bertindak sebagai gagasan umum,  sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun demikian, dapat juga terbalik. Akibat dijadikan sebagai gagasan umum,  maka perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya. Persoalan sebab akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses. Jika disusun untuk mencari hubungan antara bagian-bagiannya, proses itu dapat disebut proses kausalitas.

2. Pola Pengembangan Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau
perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun sebuah proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 
a. Mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
b. Membagi proses tersebut menurut tahap-tahap kejadian.
c. Menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas
sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.

> Menulis Teks Eksplanasi Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan

1. Mendafar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks
eksplanasi.
Contoh:
a. Paling depan para siswi.
b. Memainkan mayoret.
c. Melakukan koreograf.
d. Para penonton berjubel.
e. Diikuti marching band.
f. Pelajar menempelkan tulisan hak-hak remaja.
g. Pelajar berselimut spanduk berisi tanda tangan pelajar.
2. Menyusun kerangka teks, yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai dengan struktur baku dari teks ekspalanasi, yang paragraf-paragrafnya  dapat disusun secara kausalitas atau kronologis. Dalam tahap ini, dapat saja membuat topik yang kita anggap tidak sesuai atau menggantinya dengan topik yang lain.
3. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi yang lengkap dan utuh, dengan memperhatikan struktur bakunya: 
identifkasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Dalam tahap ini kita harus menjadikan topik-topik itu menjadi kalimat yang jelas. Kita pun 
dapat saja membuat kalimat yang fungsinya sebagai pengikat, seperti 
konjungsi-konjungsi yang biasa digunakan dalam teks eksplanasi 
sehingga kalimat-kalimat itu terjalin secara lebih kompak dan padu. 
4. Menyunting teks eksplanasi yang ditulis teman. Tujuannya untuk
mengoreksi kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dalam teks itu,
misalnya berkenaan dengan:
a. isi teks,
b. struktur,
c. kaidah kebahasaan, dan
d. ejaan/tanda bacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar