Minggu, 05 April 2020

Kontruksi Novel " Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin " Menjadi Monolog

Mengkonstruksi Novel Menjadi Monolog
   Sebelum mengonstruksi novel menjadi monolog. Kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu mengonstruksi sebuah novel. 
Mengonstruksi sendiri artinya mengubah. Monolog adalah suatu percakapan yang dilakukan oleh satu orang atau tokoh tunggal dengan dirinya sendiri. Percakapan ini bisa dilakukan oleh seorang tokoh dengan dirinya sendiri, seperti melalui cermin atau berbicara dengan dirinya sendiri di dalam hati yang berbunyi.
Jadi, mengonstruksi sebuah novel menjadi monolog maksudnya mengubah novel menjadi suatu dialog tunggal. Sebenarnya, mengonstruksi sebuah novel juga ada banyak jenisnya. Misalnya, novel menjadi puisi, komik, dan sebagainya. 
Dibawah ini, contoh mengonstruksi novel menjadi monolog. 

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Karya : Tere-Liye


Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuhku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan kejam. Memberikan janji masa depan yang lebih baik.
Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan teladan tanpa mengharapkan imbalan sedikitpun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan membiarkan perasaan ini terus tumbuh dan mekar.
Ibu benar, tak pantas aku mencintai malaikat keluarga kami. Tidak seharusnya itu terjadi. Maafkan aku, Ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan tanpa kusadari.
Sekarang, ketika aku tahu mungkin dia menganggapku tidak lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri. Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya.
Umurku sembilan belas. Untuk pertama kalinya aku menangis sejak enam tahun silam. Sejak Ibu meninggal. Sejak tiga tahun kehidupan tersulit yang pernah
kualami. Sejak kakiku tertusuk paku payung dan dia mengikatnya dengan saputangan putih yang sekarang aku pegang. Sejak Ibu memintaku berjanji untuk tidak menangis sesulit apa pun kehidupan yang kujalani.
Aku menangis demi dia.... Dengan perasaan kalah.
Aku mencintainya. Itulah semua perasaanku.
Berdosakah aku mencintai malaikat kami? Salahkah kalau di antara perhatian dan sayangnya selama ini
kepada Ibu, adikku, dan aku sendiri, perasaan itu muncul?  Perasaan itu muncul dengan alasan yang kuat. Dari seorang kanak-kanak yang rambutnya masih dikepang dua. Dari seorang gadis yang belum beranjak dewasa kepada seseorang yang begitu sempurna. Dari seorang gadis kecil yang merindukan lelaki dewasa pengganti ayahnya. Dari gadis kecil yang polos kepada seseorang yang memesona.
Dan dia jelas-jelas bukan angin.
Ibu, aku mencintainya. Amat mencintainya....
Maaf...


Minggu, 29 Maret 2020

Resensi Novel " Daun yang Jatuh tak Pernah Membenci Angin "


Meresensi Novel "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"


Judul : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Pengarang : Tere-Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2010 (cetakan I)
Tebal buku : 264 halaman
Ukuran buku : 20cm

Berikut sinopsisnya : 


Kelebihan :
Novel ini sangat memotivasi bagi pembaca, untuk terus belajar,bekerja keras dan tidak mudah menyerah  
untuk meraih impian yang diinginkan, meraih kesuksesan. 
Alur ceritanya mudah dimengerti dan dipahami.

Kekurangan : 
Ada beberapa tulisan yang salah dalam percakapan Dede dengan Tania.
Penggunaan istilah yang terasa asing, saya pribadi kurang memahaminya. 


Takdir telah ditentukan oleh Tuhan, manusia hanya bisa menerimanya. Seperti daun yang jatuh tak pernah membenci angin. 




Mohon maaf bila ada kesalahan dalam menyampaikan resensi ini. Karena saya juga masih belajar:). 

Rabu, 27 November 2019

Rangkuman Bab 2 : Mempelajari Teks Eksplanasi

A. Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Eksplanasi 

>Memahami Informasi dalam Teks Eksplanasi

    Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks yang menceritakan
prosedur atau proses terjadinya fenomena. Dengan teks tersebut, pembaca dapat memperoleh pemahaman mengenai latar belakang terjadinya  fenomena secara jelas dan logis. Teks eksplanasi menggunakan banyak  fakta dan pernyataan-pernyataan yang memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas). Namun, sebab-sebab ataupun akibat-akibat itu berupa sekumpulan fakta menurut penulisnya. 
   Dalam teks eksplanasi, penulis menggunakan banyak fakta yang
fungsinya sebagai penyebab atau akibat terjadinya suatu peristiwa. Bahkan, dapat dikatakan bahwa teks eksplanasi hampir semuanya berupa fakta. Sebuah paragraf dalam teks eksplanasi bersifat induktif ataupun campuran. Akan tetapi, yang dapat ditemukan, paragraf-paragraf di dalam teks eksplanasi pada umumnya bersifat deduktif, yakni gagasan umumnya terletak pada bagian awal paragraf.

B. Mengonstruksi Informasi dalam Teks Eksplanasi

> Ciri-ciri Teks Eksplanasi

1. Strukturnya terdiri atas pernyataan umum (gambaran awal tentang
apa yang disampaikan), deretan penjelas (inti penjelasan apa yang
disampaikan), dan interpretasi (pandangan atau simpulan).
2. Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).
3. Faktualnya memuat informasi yang bersifat keilmuan, misalnya tentang
sains.

C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Eksplanasi

> Mengidentifkasi Struktur Teks Eksplanasi
   Teks eksplanasi memiliki struktur baku sebagaimana halnya jenis teks
lainnya. Sesuai dengan karakteristik umum dari isinya, teks eksplanasi
dibentuk oleh bagian-bagian berikut.

1. Identifkasi fenomena (phenomenon identifcation), mengidentifkasi
sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena
alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya.
2. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), memerinci
proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan
sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa.
a. Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.
b. Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkanuraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.
3. Ulasan (review), berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi
atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.

> Menelaah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Berdasarkan kaidah kebahasaan secara umum, teks eksplanasi sama
dengan kaidah pada teks prosedur. Sebagai teks yang berkategori faktual
(nonsastra), teks eksplanasi menggunakan banyak kata yang bermakna denotatif. Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas maupun kronologis, teks tersebut menggunakan banyak konjungsi kausalitas ataupun kronologis.
a. Konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh
karena itu, sehingga.
b. Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya. 
Teks eksplanasi yang berpola kronologis juga menggunakan banyak keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya.

> Menentukan Pola Pengembangan dalam Menulis Teks Eksplanasi

1. Pola Pengembangan Sebab Akibat
Pengembangan teks eksplanasi dapat menggunakan pola sebab akibat. Dalam hal ini sebab dapat bertindak sebagai gagasan umum,  sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun demikian, dapat juga terbalik. Akibat dijadikan sebagai gagasan umum,  maka perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya. Persoalan sebab akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses. Jika disusun untuk mencari hubungan antara bagian-bagiannya, proses itu dapat disebut proses kausalitas.

2. Pola Pengembangan Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau
perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun sebuah proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 
a. Mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
b. Membagi proses tersebut menurut tahap-tahap kejadian.
c. Menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas
sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.

> Menulis Teks Eksplanasi Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan

1. Mendafar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks
eksplanasi.
Contoh:
a. Paling depan para siswi.
b. Memainkan mayoret.
c. Melakukan koreograf.
d. Para penonton berjubel.
e. Diikuti marching band.
f. Pelajar menempelkan tulisan hak-hak remaja.
g. Pelajar berselimut spanduk berisi tanda tangan pelajar.
2. Menyusun kerangka teks, yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai dengan struktur baku dari teks ekspalanasi, yang paragraf-paragrafnya  dapat disusun secara kausalitas atau kronologis. Dalam tahap ini, dapat saja membuat topik yang kita anggap tidak sesuai atau menggantinya dengan topik yang lain.
3. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi yang lengkap dan utuh, dengan memperhatikan struktur bakunya: 
identifkasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Dalam tahap ini kita harus menjadikan topik-topik itu menjadi kalimat yang jelas. Kita pun 
dapat saja membuat kalimat yang fungsinya sebagai pengikat, seperti 
konjungsi-konjungsi yang biasa digunakan dalam teks eksplanasi 
sehingga kalimat-kalimat itu terjalin secara lebih kompak dan padu. 
4. Menyunting teks eksplanasi yang ditulis teman. Tujuannya untuk
mengoreksi kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dalam teks itu,
misalnya berkenaan dengan:
a. isi teks,
b. struktur,
c. kaidah kebahasaan, dan
d. ejaan/tanda bacanya.

Rangkuman Bab 1 : Menyusun Prosedur

A. Mengonstruksi Informasi dalam Teks Prosedur

Menunjukkan Pernyataan Umum dalam Suatu Kegiatan

    Seseorang melakukan suatu kegiatan tentu saja harus memperhatikan langkah-langkah mengerjakannya. Apabila kita akan melakukan pekerjaan, maka harus memahami langkah-langkahnya agar hasil kegiatan tersebut berhasil dengan baik.
   Pada teks prosedur terdapat bagian yang mengungkapkan pernyataan-pernyataan umum. Namun, terdapat pula bagian-bagian yang merupakan rangkaian mengerjakan suatu kegiatan sebagai tahapan-tahapan pengerjaan.
   Inilah ciri teks prosedur. Dari isinya, terdapat bagian pernyataan umum dan tahapan-tahapan melakukan
kegiatan.

> Menuliskan Tahapan-Tahapan sebagai Prosedur Melakukan Suatu
Kegiatan
 (1) pilih buku yang paling disukai dan sesuai kebutuhan;
(2) carilah tempat yang paling nyaman untuk membaca,
hindari gangguan-gangguan di sekitarmu;
(3) bertanyalah tentang hal-hal
yang kurang kamu pahami dalam bacaan tersebut;
(4) ketika membaca,usahakan untuk tidak mengulang kalimat yang baru saja dibaca karena
akan mengurangi kecepatan membacamu;
(5) diskusikanlah buku yang kamu baca dengan teman atau gurumu;
(6) simpulkanlah apa pun yang baru didapat setelah membaca satu bab; (7) catat pokok-pokok pikiran  yang terdapat dalam bacaan tersebut.

B. Merancang Pernyataan Umum dan Tahapan-Tahapan

> Mengungkapkan Pernyataan Umum dan Tahapan-Tahapan
Contoh Pernyataan Umum : wawancara merupakan kesempatan untuk menggali kualifkasi calon pegawai secara lebih mendalam, melihat kecocokannya dengan posisi yang ditawarkan, kebutuhan dan sifat perusahaan. Wawancara pun menjadi ajang tanya jawab antara pewawancara dengan calon.
Contoh Tahapan-Tahapan :
a. Berbicara harus jelas, tidak terlalu cepat, atau lambat.
b. Harus tampil percaya diri.
c. Jawaban yang disampaikan harus relevan dengan pertanyaan.

C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Prosedur

> Struktur Teks Prosedur

Teks prosedur dibentuk oleh ungkapan tentang tujuan, langkah-langkah, dan penegasan ulang.
1. Tujuan merupakan pengantar tentang topik yang akan dijelaskan dalam
teks. Pada contoh teks berjudul “Kiat Berwawancara Kerja”, pendahuluan
yang dimaksud berupa pengertian wawancara dan manfaat bagi suatu
perusahaan.
2. Langkah-langkah berupa perincian petunjuk yang disarankan kepada
pembaca terkait dengan topik yang ditentukan.
3. Penegasan ulang berupa harapan ataupun manfaat apabila petunjuk-petunjuk itu dijalankan dengan berbagai petunjuk.

> Mengungkapkan Unsur Kebahasaan Teks Prosedur

Pada umumnya, teks prosedur memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai
berikut.
1. Banyak menggunakan kata-kata kerja perintah (imperatif). Kata kerja
imperatif dibentuk oleh akhiran -kan, -i, dan partikel -lah.
2. Banyak menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik
yang dibahasnya.
3. Banyak menggunakan konjungsi dan partikel yang bermakna
penambahan.
4. Banyak menggunakan pernyataan persuasif.
5. Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan
digunakan gambaran terperinci tentang benda dan alat yang dipakai,
termasuk ukuran, jumlah, dan warna.

D. Mengembangkan Teks Prosedur

1. Mengartikan Kata-kata Sulit
Kata-kata yang dianggap sulit dapat kamu temukan maknanya
melalui kamus. Arti kata yang berdasarkan kamus disebut dengan
makna leksikal. Arti kata yang berdasarkan konteks kalimat disebut
dengan makna struktural.

2. Memaknai Maksud Teks secara Keseluruhan
Hal ini dilakukan untuk mengetahui topik umum beserta langkah￾langkah yang ada di dalam suatu teks prosedur. Misalnya, teks tentang
teknik berwawancara yang telah kamu pelajari sebelumnya. Topik
umumnya adalah cara mengikuti suatu wawancara ketika melamar kerja.Topik tersebut meliputi beberapa langkah yang isinya mengarahkan seorang pencari kerja dalam mengikuti tes wawancara sehingga ia diterima di suatu perusahaan.

Senin, 11 November 2019

Soal Tentang Cerpen

1. Parjimin adalah tukang batu, tetangga Kurdi. Lumayan bagi mereka, mendapat proyek baru. Rupanya, proyek rumah gedong itulah yang selalu diperbincangkan Kurdi di setiap kesempatan. Di tempat perhelatan nikah, supitan, di tempat kerja bakti, sarasehan kampung, sampai ronda malam. Dia senantiasa tidak lupa menceritakan rencananya membangun rumah gedungnya itu.
Berdasarkan kutipan cerpen tersebut, Kurdi bersifat …
A. pemberani
B. baik
C. sombong
D. egois
E. Pemarah
Jawaban: C

2. Sebuah penyajian permasalahan dalam sebuah cerita hingga sampai puncak masalah disebut ...
A. komplikasi
B. resolusi
C. rangkaian peristiwa
D. Orientasi 
E. Latar
Jawaban: A


3. Bacalah kutipan cerpen berikut ini!
(1) Setelah aku tidur bersama nenek selama tiga hari, senyum nenek semakin lebar dan beliau mengurcapkan, "Terima kasih cucuku, kamu telah memberikan hadiah teristimewa di akhir hidupku." (2) Dan disuruh semua anaknya berkumpul. (3) Setelah semua berkumpul, nenek menutup mata untuk selama-lamanya. (4) Nenek tetap tersenyum meskipun nadinya tidak lagi berdenyut.
Sumber: Nasihat Terindah, karya lrwan Ahmad Rozaki. 
Kalimat langsung pada kutipan cerpen tersebut terdapat pada kalimat nomor .. ..
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. Semua jawaban benar
Jawaban: A

4.  Perhatikan data berikut ini!
1. Uraian deskriptif
2. Menggunakan sudut pandang pencerita
3. Menggunakan dialog
4. Menggunakan kata sifat
5. Menggunakan kata kerja mental
Berdasarkan data di atas, yang merupakan ciri kebahasaan teks cerpen adalah …
A. 1,2,3,4,dan 5
B. 1,2, dan 4
C. 1,2, dan 5
D. 2,4,dan 3
E. 1 dan 2
Jawaban: D

5. Berikut ini yang bukan struktur teks cerpen adalah …
A. Orientasi
B. Komplikasi
C. Imajinasi
D Rangkaian peristiwa
E. Resolusi
Jawaban: C

6. Bacalah cerita berikut dengan seksama! 
Kita lihat, dari pintu masuk sebuah ruangan di hotel berbintang empat itu, dia membelok ke arah kiri, dia memilih kursi paling samping dari deretan kursi paling belakang. Begitu dia duduk, sejumlah lelaki dekat kursi itu serempak kaasak-kusuk dalam gelap.
Latar tempat penggalan cerpen tersebut adalah...
A. Pintu masuk
B. Kursi paling belakang
C. Arah kiri
D. Kursi paling samping
E. Hotel bintang empat
Jawaban: E

7. Cerpen adalah salah satu karya sastra yang berbentuk …
A. bait
B. baris
C. dialog
D. prosa
E. nonfiksi
Jawaban: D

8. 1) Kompilkasi 2) Orientasi 3) Koda 4) Abstrak 5) Resolusi
Urutan-urutan struktur teks cerpen yang benar adalah…
A. 1,2,3,4,5,
B. 2,1,4,5,3,
C. 3,2,1,4,,5
D. 4,5,3,2,1
E. 5,1,3,4,2
Jawaban : B

9. Struktur yang berisi pengenalan latar cerita berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerpen terdapat dalam ...
A. Orientasi
B. Abstrak
C. Komplikasi
D. Deskripsi umum
E. Koda
Jawaban : A

10. Resolusi pada teks cerpen adalah tahapan di mana ...
A. Pengarang menghidupkan cerita dan meyakinkan pembaca
B. Akhir dari cerita
C. Berbagai kerumitan bermunculan
D. Konflik mencapai tingkat intensitas tertinggi
E. Konflik mencapai sebuah selesaian atau leraian
Jawaban : E

11. Perhatikan kutipan cerpen berikut!
1) Kalau ada pertandingan dini hari, aku dan Ayah bahu-membahu untuk membangunkan. 2) Kami berdua beranak batanggang, atau tidak tidur sampai dini hari, duduk terpaku di depan TV Grundig 14 inci yang berkerai kayu tripleks, ditemani bergal-gelas kopi.
3) Di Stadion Ullevi Gothenburg, tim berambut pirang ini meledakkan gawang Belanda hanya dalam 5 menit pertama melalui tandukan Larsen: 1 – 0. 4) Aku mengepalkan tangan tinggi-tinggi di udara, “Yes!” teriakku. 5) Aku lirik Ayah, beliau menggeleng-geleng sambil mendeham.
Bukti latar tempat dalam kutipan novel tersebut ditunjukkan kalimat ….
A. 1)
B. 3) 
C. 4)
D. 2)
E. 5)
Jawaban: D

12. Kartini pernah merasakan bangku sekolah hingga tamat pendidikan dasar. Karakternya yang haus akan ilmu pengetahuan membuatnya ingin terus melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. ………………., ayahnya tidak memberikan izin Kartini melanjutkan sekolah. 
Konjungsi yang tepat untuk bagian yang rumpang di atas adalah …
A. Karena
B. Sayangnya
C. Kalau
D. Dan
E. Bahkan
Jawaban: B

13. Salah satu unsur Ekstrinsik cerpen adalah.. . 
A. Gaya penyampaian cerita
B. Latar Budaya Pengarang
C. Penokohan
D. Tanggapan pembaca
E. Tampilan ilustrasi cerpen
Jawaban: B

14. Kuingin kau berbohong padaku. Seperti yang kau utarakan kemarin, dan yang kemarin dulu itu. Ketika mentari meredup berpendar di pucuk daun sebelah barat rumah dan ketika kerumunan itu tak lagi bersamamu, kau mulai dengan kisah kebohonganmu yang pertama kepadaku.
Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar waktu sore adalah.…
A. Mentari meredup
B. Ketika kerumunan tidak bersama
C. Mentari di sebelah barat
D. Kebohongan yang disampaikan tokoh kamu
E. Kuingin kau berbohong padaku. 
Jawaban: A

15. Dua kegagalan yang lalu berakhir ketika aku diterima di jurusan bahasa Inggris. Kutekuni masa pendidikan tinggi dengan sepenuh hati. 3) Kendala finansial mendorong ku untuk merambah dunia kerja disamping kuliah. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Suatu hari Kak Ica, saudara sepupuku, datang kepadaku.
“Nanda, di sebelah toko Bunda ada kios yang dijual. Bagaimana kalau kita patungan untuk membeli kios itu. Lalu kita jual pakaian di sana?” kata Kak Ica. Ia mengajak berpatungan untuk membeli kios itu. Kami mulai berbisnis pakaian. Tidak kusangka, usaha itu menuai hasil yang gemilang.

Tokoh aku dalam penggalan cerpen di atas adalah …
A. Ica
B. Bunda
C. Nanda
D. Seorang Siswa
E. Seorang penjual kios
Jawaban: C

16. Kata sepenuh hati dalam cerpen di atas bermakna …
A. Semangat
B. Percaya diri
C. Sungguh-sungguh
D. Ikhlas
E. Tabah
Jawaban: C

17. Alur yang urutan peristiwa ceritanya tidak kronologis atau tidak berurutan disebut dengan ...
A. Alur progresif
B. Alur regresif
C. Alur campuran
D. Alur gabungan
E. Alur agresif
Jawaban : B

18. Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Setiap sore menjelang, bapak selalu duduk di bangku tua kesayangannya. Bangku yang terbuat dari bamboo itu telah menemani bapak melewati senja yang begitu indah. Duduk dengan tenang sembari melempar pandang ke luar jendela untuk menyaksikan betapa indah panorama yang senja sajikan. [ … .] Rasa lelah setelah seharian memeras keringat tampak memudar ketika ia duduk di bangku tua kesayangannya itu.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan teks novel tersebut adalah …
A. Bapak memotret senja itu.
B. Bapak tertidur Karen alelah.
C. Bapak selalu menikmatinya.
D. Bapak dan ibu duduk berdua.
E. Bapak berharap kakak datang.
Jawaban: C

19. Perhatikan penggalangan cerpen berikut! 
Setiap sore menjelang, bapak selalu duduk di bangku tua kesayangannya. Bangku yang terbuat dari bamboo itu telah menemani bapak melewati senja yang begitu indah. Duduk dengan tenang sembari melempar pandang ke luar jendela untuk menyaksikan betapa indah panorama yang senja sajikan. [ … .] Rasa lelah setelah seharian memeras keringat tampak memudar ketika ia duduk di bangku tua kesayangannya itu.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan teks novel tersebut adalah …
A. Bapak memotret senja itu.
B. Bapak tertidur karena lelah.

C. Bapak selalu menikmatinya. 
D. Bapak dan ibu duduk berdua.
E. Bapak berharap kakak datang.
Jawaban: C

20. Pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun bersifat kronologis merupakan pengertian dari.. . 
A. Cerpen
B. Konflik
C. Alur
D. Latar
E. Watak
Jawaban : C